Senin, 02 Februari 2009

(Step by step) Teknik menulis artikel di media cetak
May 22, '06 7:33 AMfor everyone
Berawal dari message offline-nya mbak Ari, berikut ini saya rangkumkan teknik menulis artikel di media cetak. Dengan tulisan ini bukan berarti saya lebih jago lo, namun sekedar berbagi pengalaman. Harapannya, makin banyak teman-teman yang menulis (di koran) untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat.Step-1 : Pilih topikTentukan topik yang bakal kamu bidik. Topik ini sebaiknya disesuaikan dengan kompetensi kita masing-masing, karena biasanya media hanya akan memuat artikel yang ditulis oleh pakarnya. Jangan menjadi penulis semua topik, tapi be specialist. Bukan berarti mengecilkan ruang gerak, tapi lebih pada pertimbangan kepakaran.Step-2 : Bidik mediaKemana kamu akan mengirimkan artikel tersebut? pilih media sesuai dengan topik yang dipilih. Artikel seputar bisnis lebih cocok di kirim ke bisnis indonesia, swasembada. Artikel pertanian lebih cocok dikirim ke trubus. Artikel politik dan hukum cocok dikirim ke Kompas. Meskipun artikel kita bagus, kalau tidak sesuai dengan misi media, kemungkinan besar pasti akan ditolakStep-3 : Tata cara menulis- Setiap artikel biasanya berjumlah 4500-6500 karakter, ada pula yang lebih dari itu, tergantung rubriknya. Untuk rubrik IPTEK di KOMPAS lebih dari 6500 karakter masih bisa ditolerir. Ingat, media cetak memiliki keterbatasan tempat. Jangan bertele-tele, singkat, padat dan jelas.- Sebaiknya di tulis dengan program microsoft word atau RTF. Ini untuk memudahkan editing. - Artikel bisa dikirim via email. Setahu saya model pengiriman konvesional (dengan surat) sudah tidak berlaku lagi. Artikel posisikan sebagai sisipan (attachment), jangan ditulis langsung di body email.- Beri judul artikel dengan "Artikel-opini : xxxxxxxx" atau sesuai dengan rubriknya. Judul yang baik memudahkan redaktur untuk menyimpan (dan membacanya).Step-4 : ProfilPenulis artikel wajib menyertakan profil singkat. Tidak usah panjang-panjang, cukup satu atau dua kalimat. Tentunya profil ini harus sesuai dengan topik yang ditulis. Misalnya, Tarjo, yang seorang dosen menulis artikel tentang pendidikan, maka profilnya bisa ditulis :Tarjo, pengajar di Universitas Multiply Indonesia.Profil yang tepat bisa menyakinkan kualitas sebuah tulisan. Jangan sungkan untuk menuliskan training/pelatihan yang pernah diikuti jika itu menambah nilai tulisan. Misalnya, Tarjo, yang dosen itu menulis artikel tentang pembelajaran di sekolah yang baik. Kebetulan ia pernah mengikuti training pembelajaran. Maka bisa ditulis:Tarjo, pengajar di UMI, alumnus Training for education method UK 2006Step-5 : HonorSetiap artikel yang akan dimuat tentunya akan mendapatkan honor dan ini sudah dialokasikan oleh setiap media. Ini adalah hak penulis, jadi jika tulisan kamu dimuat jangan sungkan untuk menanyakan kabarnya. Biasanya honor artikel akan dikirim antara seminggu hingga tiga minggu, tergantung medianya.Setahu saya, media yang tertib membayar honor tepat waktu adalah media milik KKG (Kelompok kompas gramedia).Berapa honor per artikel? bervariasi antara 50 ribu (lokal) hingga 1 juta (nasional). Sebagai bocoran, honor di Kompas daerah sekitar 500 ribu.Step-6 : SabarJangan ngambek jika tulisannya belum dimuat. Coba dan coba. Redaktur biasanya akan memberikan perhatian khusus pada penulis yang 'ndablek' seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar